Informasi-Programmer-Petualang-kuliner

CahayaIlmunya.blogspot.com adalah Situs pembodohan pada diri sendiri semakin tahu maka semakin nampak bodohnya

Organisasi kesehatan di seluruh dunia sedang menghadapi tekanan yang lebih besar untuk mengkonfigurasi ulang sistem TI mereka untuk mengontrol biaya, meningkatkan akses, dan meningkatkan perawatan pasien. Seperti halnya dengan industri lainnya yang telah merevolusi oleh teknologi digital dan proses, organisasi kesehatan dihadapkan dengan harapan yang besar dari konsumen yang mencari untuk melihat transformasi digital yang sama dalam pelayanan kesehatan.

Untuk memenuhi harapan tersebut, penyedia layanan kesehatan sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk pindah dari analog ke digital alur kerja dalam operasi mereka. Catatan kesehatan elektronik (EHRs) yang secara luas digunakan untuk membantu melacak kesehatan pasien, memeriksa potensi interaksi obat yang berbahaya, dan memberikan dukungan keputusan medis. Ponsel kesehatan (mHealth) adalah memungkinkan dokter dan pasien untuk menggunakan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet untuk merekam dan memeriksa proses kesehatan on-the-go. Telemedicine adalah menghilangkan hambatan jarak melalui penggunaan jaringan dan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan kesehatan terpencil dan untuk meningkatkan akses ke layanan medis yang mungkin tidak tersedia di daerah terpencil, masyarakat pedesaan. Namun, untuk menjadi sebuah organisasi sepenuhnya digital, penyedia tidak bisa hanya mengadopsi potongan teknologi tanpa strategi yang jelas digital di seluruh organisasi dan infrastruktur TI.

Penyedia layanan kesehatan menemukan bahwa mereka perlu untuk mempercepat langkah mereka perubahan dan inovasi, tetapi ada tantangan. Kebanyakan penyedia memiliki silo informasi dengan catatan yang berbeda atau informasi terfragmentasi di beberapa sistem. EHRs dapat disimpan dalam satu sistem dengan obat pasien atau pencitraan disimpan di sistem lain sama sekali.

Hal ini akan memaksa dokter untuk berpindah dari satu sistem ke sistem lain untuk mencoba untuk menarik bersama-sama gambaran seluruh pasien. 

Tantangan lain adalah mengembangkan alur kerja digital yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang luas dan menjaga privasi pasien. Hal ini memerlukan infrastruktur TI yang mendukung interaksi digital aman dan mengurangi potensi kesalahan. 

Untuk sepenuhnya memanfaatkan teknologi baru dan praktek, penyedia harus kembali infrastruktur TI mereka. Dua blok bangunan utama untuk yayasan digital ini adalah teknologi berbasis cloud dan jaringan, yang dapat digunakan untuk mengaktifkan alur kerja digital lengkap di organisasi kesehatan dan kontinum perawatan di beberapa lokasi. Penyedia layanan kesehatan harus menangkap, menyimpan, dan akurat menganalisis semua informasi untuk menghasilkan wawasan yang menawarkan perawatan pasien yang terbaik. Ini hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan analisis data dan infrastruktur teknologi yang mulus mengintegrasikan informasi yang dihasilkan dari beberapa masukan. Menggunakan teknologi berbasis cloud, platform teknologi tangkas dapat dibangun untuk memenuhi persyaratan peraturan dengan kemampuan untuk tumbuh secara eksponensial sejalan dengan perkembangan digital organisasi kesehatan dunia. Melalui infrastruktur berbasis cloud, teknologi yang berbeda menjadi bagian dari satu platform yang terhubung melalui jaringan. Dalam lingkungan ini, kesehatan departemen TI dapat mengetahui perangkat, sistem operasi, dan aplikasi apa saja yang berjalan di jaringan; bagaimana mereka dikonfigurasi; yang menggunakan perangkat dan sistem; apa yang mereka lakukan; dan bagaimana data bergerak di lingkungan. 

Dengan visibilitas di semua aktivitas jaringan diperpanjang sebagai dasar, departemen TI dapat menerapkan kontrol menggunakan analisis dan otomatisasi untuk tindakan dan respon di seluruh sistem. Sebuah faktor penting dalam menyampaikan lingkungan cloud berkinerja tinggi adalah jaringan virtual. Jaringan memastikan kinerja dan ketersediaan aplikasi dan data, dan itu adalah kontributor penting untuk dokter dan kualitas pasien dari pengalaman, tanpa yang potensi sesungguhnya dari awan dan alur kerja digital akan dikompromikan. Di sinilah paradigma baru jaringan, perangkat lunak jaringan didefinisikan (SDN), masuk. Dengan SDN, jaringan diubah menjadi komponen terbuka dan diprogram dari infrastruktur cloud yang lebih besar. SDN menyederhanakan kompleksitas jaringan dengan abstrak kemampuan dan menyebarkan aplikasi dan data yang lebih cepat, sementara menghilangkan kesalahan pengadaan dan meningkatkan keamanan dan kepatuhan melalui otomatisasi berbasis kebijakan. Untuk secara efektif mengubah penyedia untuk model kesehatan digital, infrastruktur TI harus menjadi lincah dan virtual. Jaringan harus menjadi dinamis dan sebagai konsumsi sebagai infrastruktur komputasi. Dengan arsitektur berbasis cloud berdasarkan jaringan virtual cerdas, penyedia layanan kesehatan akan lebih siap untuk menangani kepatuhan, keamanan, pengetahuan, dan alur kerja hari ini dan di masa depan.